BERAU – Panitia Pilkakam (Pemilihan Kepala Kampung) di Kampung Labanan Makarti, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur menjadi sorotan sejumlah pihak.
Nurhadi Setiawan, S.Pd, yang mencalonkan diri dengan Nomor Urut 01 mengaku kecewa terhadap panitia penyelenggara dan tata cara yang dianggapnya tidak netral. Hal tersebut diutarakannya ketika ditemui awak media, pada Sabtu (21/10/2023).
Menurutnya, pemicu kontroversi ini adalah ketidakhadiran sejumlah warga kampung pada acara penyampaian visi dan misi calon kepala kampung.
Nurhadi Setiawan berspekulasi bahwa panitia dan pihak desa mungkin memiliki motif tersendiri dalam hal ini. la merasa bahwa sebagai pendatang baru dalam kontestasi Pilkakam, ada usaha untuk mencegah visi dan misinya sampai ke seluruh masyarakat Labanan Makarti.
“Panitia pemilihan mengumumkan bahwa tidak akan ada sesi debat, tetapi kontroversi muncul ketika visi dan misi yang saya sampaikan lalu disoroti dan diberi tanggapan kritis oleh calon Nomor Urut 02, tanpa ada intervensi dari panitia. Ini menimbulkan pertanyaan apakah ada ketidaknetralan panitia dalam menjalankan tugasnya,” jelasnya.
Nurhadi Setiawan menegaskan bahwa kritik terhadap visi dan misinya seharusnya datang dari masyarakat Labanan Makarti yang merupakan pemilih sejati dalam Pilkakam ini, dan bukan dari calon pesaing.
la merasa penting untuk menjaga integritas proses pemilihan dan memastikan bahwa hak warga untuk mendengar visi dan misi setiap calon dihormati.
Setelah pernyataan tegasnya, Nurhadi Setiawan dengan Nomor Urut 01 menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan perjuangannya dalam Pilkakam dan menantang segala ketidakadilan yang mungkin muncul dalam proses ini.
“Saya bukanlah pendamping bayaran atau
boneka, dan bahwa saya siap menghadapi
segala kemungkinan dalam pesta demokrasi ini,” tegas Nurhadi Setiawan. (Surahman)